8 Pengobatan yang Tak Biasa
Jakarta, Saat sakit atau mengalami cedera di tubuh biasanya orang akan menyembuhkannya dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Tapi ada 8 pengobatan yang tak biasa untuk mengatasi penyakit atau kondisi tertentu.
Beberapa tanaman seperti kunyit misalnya telah diklaim bisa menangkis virus flu. Tapi ternyata tidak hanya kunyit saja yang bermanfaat, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (21/1/2011) ada 8 pengobatan lain yang tidak biasa yaitu:
1. Selama berabad-abad masyarakat meyakini bahwa tembaga bisa menyembuhkan berbagai bentuk gangguan batu empedu hingga rematik, dan gelang tembaga yang saat ini banyak digunakan diyakini dapat mencegah artritis.
2. Berdasarkan buku The Big Doctors Book of Home Remedies diungkapkan bahwa menggosokkan minuman vodka ke kaki bisa mencegah munculnya segala jenis bau tak sedap di kaki.
3. Minuman yogurt dipercaya bisa menghilangkan bau tak sedap di mulut, hal ini karena bakteri hidup yang tertelan dari yogurt bisa menekan bau mulut.
4. Percaya atau tidak sebuah penelitian telah menemukan bahwa kayu manis bisa menyembuhkan kapalan dan bintil di kulit. Hal ini karena di dalam kayu manis terdapat zat seperti estrogen yang dapat melembutkan kulit.
5. Para ilmuwan telah mengklaim bahwa minyak zaitun bisa membantu mengatasi eksim di kulit. Ini disebabkan minyak zaitun diketahui banyak mengandung antioksidan dan menjadi bahan dasar untuk berbagai jenis pelembab.
6. Meminum air dengan posisi kepala mendongak ke atas merupakan saran yang umum untuk menghilangkan cegukan, tapi tak banyak orang yang tahu bahwa satu sendok teh gula bisa menghentikan cegukan dalam hitungan menit.
7. Mengunyah lemon saat tubuh merasa mual telah dikenal bisa mengatasi dan membantu menghilangkan mabuk.
8. Darah kambing telah digunakan oleh para dokter untuk mengobati cedera urat lutut pada pemain sepak bola, rupanya suntikan ini bisa membantu mengendurkan otot.
Jumat, 21/01/2011 16:07 WIB
Termometer Pendeteksi Luka untuk Penderita Diabetes
Oslo, Termometer lazimnya digunakan untuk mengukur suhu tubuh saat demam. Tapi teknologi baru menciptakan termometer tenaga baterai yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko luka dan amputasi pada penderita diabetes.
Penyakit diabetes dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada saraf dan pembuluh darah, karena dihadapkan paparan gula darah tingkat tinggi. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan hilang rasa pada kaki (baal), yang berarti penderita diabetes tidak merasa sakit saat terluka atau melepuh.
Bila luka tersebut tidak diobati maka dapat berkembang menjadi borok dan infeksi serius. Dalam beberapa kasus, luka dapat tetap terbuka selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi yang mengancam jiwa atau tindakan terakhir harus diamputasi.
Nah, perangkat baru berupa termometer bertenaga baterai yang dikembangkan oleh Dibetica Solutions berbasis di AS ini dapat digunakan oleh penderita diabetes dan penyakit karena kerusakan saraf.
Gadget ini menggunakan cahaya inframerah untuk mengatur perubahan suhu, biasanya digunakan di kaki karena paling rawan terjadi luka pada pasien diabetes. Perubahan suhu ini menandakan adanya peradangan dan kerusakan.
“Ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan suhu dapat mengidentifikasi adanya tanda-tanda neuropati (kerusakan saraf),” jelas Cathy Moulton, penasehat klinis di Diabetes UK, dilansir Dailymail, Jumat (21/1/2011).
Gadget ini dirancang untuk digunakan sehari-hari, yang memungkinkan pasien melakukan pemeriksaan pada enam lokasi di kaki dan membandingkan perubahan suhu yang terjadi.
Pembacaan dengan menggunakan termometer ini dapat membantu mengingatkan pasien diabetes bahwa ia akan mengalami luka, bahkan sebelum luka tersebut muncul pada permukaan kulit. Hal ini memungkinkan pasien mencari pertolongan medis segera.
Untuk mengurangi risiko luka yang dapat menyebabkan amputasi, Diabetes UK merekomendasikan bahwa orang dengan diabetes secara teratur memeriksa kakinya dan melihat adanya perubahan warna, kerusakan kulit, bengkak dan jika kaki terasa sangat panas atau dingin.
Sekarang uji coba klinis yang lebih besar sedang berlangsung di Oslo University Hospital, di Norwegia.
Sehat dengan terapi Listrik
Gaya hidup modern kota besar hampir pasti menghalangi kita dalam memperoleh kondisi sehat. Solusinya adalah dengan terapi listrik.
Sehat, awet muda, dan panjang umur adalah dambaan setiap orang. Untuk mencapai semua itu, tentu saja ada syaratnya, yaitu menerapkan gaya hidup sehat. Menjalani pola makan yang tepat, tinggal di lingkungan bersih, cukup berolahraga, menjauhi stres, dan cukup istirahat adalah langkah-langkahnya. Ironisnya, kehidupan modern di kota besar kurang memungkinkan kita melakukan semua itu. Tingkat polusi tinggi, tingkat stres tinggi, diet tidak seimbang, tak ada waktu untuk berolahraga, dan kurang istirahat adalah hal-hal yang biasa bagi kita. Kabar baiknya, Anda tak perlu terlalu mengkhawatirkan kondisi tersebut. Karena kalau mau, Anda bisa mencoba Electric Potential Therapy (EPT) atau yang lebih dikenal dengan terapi listrik. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah alat khusus yang memanfaatkan energi listrik frekuensi tinggi di atas 70.000 siklus perdetik (70.000Hz).
Peran listrik di dunia medis
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek kelistrikan dan magnetis dalam bidang kedokteran yaitu: listrik dan magnet yang timbul di dalam tubuh manusia serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Tahun 1780 Luigi Galvani mulai mempelajari kelistrikan pada tubuh hewan, dan tahun 1786 melaporkan hasil eksperimennya bahwa kedua kaki katak terangkat ketika diberikan aliran listrik lewat sebuah konduktor. Sejak itu bidang biolistrik terus berkembang. Pada tahun 1892 Arons merasakan ada aliran listrik frekuensi tinggi melalui dirinya dan asistennya. Tahun 1899 Van Seynek melakukan pengamatan tentang terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan oleh aliran listrik frekuensi tinggi dan tahun 1928 Schliephake melaporkan tentang pengobatan penderita dengan menggunakan ”short wave diathermy” (diatermi gelombang pendek), termasuk listrik berfrekuensi tinggi.Pengetahuan tentang gelombang arus listrik ini penting oleh karena dalam banyak hal berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf sensoris. Kelistrikan dan kemagnetan di dalam tubuh manusia adalah ditimbulkan oleh sel saraf. Bagaimana kerja alat ini?Energi di dalam tubuh kita akan mencapai keseimbangan dengan terbentuknya ion-ion negatif dalam jumlah memadai memasuki tubuh kita, sehingga dapat menyingkirkan ion-ion positif yang berlebihan. Ion-ion positif yang berlebih ini akan merugikan tubuh manusia, di antaranya menurunkan imunitas tubuh, sehingga kita gampang terkena infeksi oleh mikroorganisme, memengaruhi fungsi atau kerja jantung. Idealnya, di dalam tubuh kita harus terdapat 80% ion negatif dan 20% ion positif. Ion negatif yang banyak terdapat di dalam membran sel akan mengaktifkan sel organ tubuh, meningkatkan metabolisme, mengaktifkan kerja enzim-enzim pada organ-organ tubuh yang juga bermanfaat dalam proses detoksifikasi zat-zat tidak berguna bagi tubuh. Nah, alat ini bekerja dengan menambahkan ion negatif ke dalam sel melalui rangsangan listrik sehingga tercapai keseimbangan tersebut.Dengan demikian, alat ini akan mengurangi risiko terserang penyakit dan akan membantu proses menyehatkan badan sehingga akan memperpanjang usia orang yang menggunakannya. Bahkan dikatakan, alat ini akan sangat membantu mereka yang tidak punya banyak waktu untuk berolahraga. Karena bila kita melakukan terapi dengan mode optikal selama 30 menit, kebutuhan kalori kita sama dengan latihan aerobik selama 3 jam.Terapi listrik dengan alat ini menggunakan frekuensi tinggi yang short wave diathermy (diatermi gelombang pendek). Dipakai untuk memperoleh gelombang elektromagnetis agar energi panas yang dihasilkan dapat masuk ke dalam tubuh. Ada tiga fungsi utama dari alat terapi listrik ini: 1. Terapi Potensial Negatif Untuk menjaga keseimbangan pH, membersihkan darah, mengaktifkan sel, mengatur saraf otonom, menyuplai energi statik yang dibutuhkan oleh tubuh. 2. Terapi Panas Stimulasi dan pijat dengan sinar infra merah jauh (far infra-red), membuka blok arteri, dan memperlancar sirkulasi darah untuk menghalau statis darah.3. Terapi Optikal Stimulasi dan pijat seluruh sel tubuh dan membuat temperatur tubuh meningkat 1-2 derajat. Gunakan optikal selama setengah jam. Hal ini seperti melakukan aerobik untuk 3 jam. Dengan ketiga fungsi tersebut, maka berbagai manfaat akan diperoleh, seperti meningkatkan metabolisme, suplai darah meningkat, meningkatkan relaksasi, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan aktivitas kelenjar keringat. Selain itu alat ini juga mempunyai efek terapeutik/pengobatan, di antaranya anti peradangan, meningkatkan lekosit dan antibodi pada daerah tubuh yang terkena infeksi, menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan absorpsi tulang serta aliran darah.